Q&A Alzheimer
1.
Apa yang
dimaksud dengan penyakit Alzheimer?
Jawaban :
Alzheimer adalah sebuah
penyakit neurodegeneratif (degenerasi sistem syaraf) merupakan bentuk paling
umum dari dementia (kepikunan). Pada penyakit Alzheimer, hilangnya sel otak
menyebabkan otak menyusut (atrophy). Hingga saat ini belum ada obat yang bisa
menyembuhkan penyakit ini, sehingga kondisi seseorang yang terkena akan terus
memburuk hingga meninggal dunia. Alzheimer biasanya terdiagnosis pada seseorang
yang berusia diatas 65 tahun walau juga dapat terjadi jauh lebih wal.
Di tahun 2006 terdapat 26.6 juta orang yang
tercatat terkena alzheimer di seluruh dunia. Diperkirakan Alzheimer mengenai 1
dari 85 orang secara global pada tahun 2050.
Terdapat protein tertentu (Amyloid Precursor
Protein) yang terbentuk secara progresif di otak dan menyebabkan semakin banyak
sel otak yang menjadi hilang. Koneksi antara sel otak hilang sehingga semakin
sedikit neurotransmitter yang tersedia untuk membawa pesan dari satu sel otak
ke bagian lain.
2.
Alzheimer
merupakan salah satu bentuk kepikunan, apa yang dimaksud dengan kepikunan itu
sendiri?
Nama lain
kepikunan yaitu dementia adalah gangguan serius pada kemampuan kognitif
seseorang. Gangguan kognitif ini terdiri dari memori/daya ingat, perhatian,
bahasa, dan kemampuan belajar, mengatasi masalah, pola berfikir, dan perasaan.
Jenis paling sering dari dementia yaitu: Alzheimer
& vaskular dementia.
Kepikunan dapat
disertai gangguan mental dan tingkah laku dan dapat mempengaruhi kualitas hidup
sehingga perlu orang yang merawat. Biasanya dementia terjadi diatas umur 65
tahun, tapi dapat juga terjadi lebih awal disebut: early onset dementia. Pada kondisi yang parah, seseorang dapat
mengalami disorientasi waktu: tidak memahami hari, minggu atau tahun,
disorientasi tempat: tidak tahu dimana dia berada, dan disorientasi person:
tidak mengenali lagi siapa orang disekitar mereka.
3. Apa tanda dan gejala alzheimer?
Jawaban:
Penyakit ini
dibagi empat tahap yang progresif.
Pada awal
terjadinya dementia (pre-dementia)
terjadi kesulitan mengingat kejadian yang baru terjadi, salah menempatkan
benda. Daya ingat menurun dalam keseharian, sulit mengingat hal baru,
merencanakan sesuatu, berpikir abstrak. Sering disalah artikan dengan gejala
penuaan. Gejala awal ini disebut dengan mild
cognitive impairment
Early stage: Semakin lama ingatan semakin berkurang, lupa
terhadap janji-janji, perubahan dikenali oleh orang terdekat, kesulitan
menggunakan alat makan, mulai terjadi gangguan berbahasa, persepsi,
tidak lancara berbicara krn penurunan kosakata. Ingatan yang lampau
lebih teringat daripada hal yang baru saja terjadi.
Middle Stage/moderate: Pada gangguan yang lebih lanjut, kesulitan
mengingat menjadi berat terutama informasi baru. Terjadi kebingungan pada berbagai keadaan, gangguan
bicara, sering mengulang-ulang percakapan yang sama. Pada tahap ini penyakit
sangat progresif sehingga seseorang sudah tidak mampu lagi beraktivitas
sehari-hari dengan normal. Sering kehilangan kata-kata dan salah mengungkapkan
sesuatu (paraphasia), tidak bisa lagi membaca dan menulis.
Gangguan perilaku
dan kejiwaan mulai terjadi, emosi labil, murah tersinggung, menangis,
agresif, dapat terjadi delusi atau
halusinasi, gelisah, agresive atau pasif, mood berubah-ubah (mood swing),
gangguan berbahasa (dimana kosakata terus berkurang dan menurunnya kefasihan
berkata-kata sehingga terjadi kemiskinan bahasa oral dan tulisan, dan
kehilangan ingatan masa lampau.
Late Stage/advanced: terjadi penurunan tajam kemampuan belajar,
berpikir, mengingat pengalaman masa lalu dan terdapat pula kehilangan pola
berpikir, perasaan dan perilaku aktif (extreme apathy) Sepenuhnya tergantung
pada perawat, kemampuan bicara sangat minim bahkan tidak dapat berbicara, tidak
dapat melakukan tugas tanpa bantuan, bahkan hal yang sangat mudah sekalipun.
Penurunan masa otot dan mobilitas terjadi, kematian terjadi karena faktor
eksternal seperti infeksi atau pneumonia.
Ketika dementia
menjadi parah individu dapat menelantarkan dirinya, tidak dapat mengendalikan
diri termasuk dalam buang air kecil atau besar.
4. Penurunan
daya ingat pada Alzheimer sangat parah, apa saja hal yang menyebabkannya?
Jawaban :
· Penyebab pasti
sebagian besar kasus Alzheimer masih terus diteliti. Terdapat beberapa
hipotesis dalam menjelaskan penyebabnya:
o Faktor genetik
memiliki peranan (1-5% dari kasus Alzheimer), diturunkan secara genetik dan
biasanya terjadi awal, sebelum usia 65 tahun.
o Hipotesis
kolinergik, teori terlama terjadinya penurunan sintesis neurotransmitter
asetilkolin di otak.
o Amyloid
hypothesis. Penurunan fungsi sinaps syaraf dipengaruhi oleh plak amyloid.
o Tau hypothesis
(abnormalitas protein pembentuk neuron yang disebut “protein tau”)
o
Hypotesis lain: infeksi virus, pengaruh logam tertentu, gelombang
elektromagnetik, merokok, stress oksidatif, polusi udara.
5. Apa hal yang
harus diperhatikan sejak muda untuk mencegah Alzheimer?
Hal yang perlu
diperhatikan sedari muda untuk menjaga daya ingat dan mencegah Alzheimer,
berkaitan dengan pola lifestyle:
· Kurang tidur. Tidur sangat diperlukan dalam
regenerasi sel tubuh termasuk otak, terlalu sedikit tidur membuat otak tidak
sempat beregenerasi dengan baik yang dapat berdampak pada gangguan memory.
· Obat-obatan. Obat-obatan yang mempengaruhi syaraf pusat
seperti psikotropika, obat penenang, obat depresi, dan beberapa obat penurun
tekanan darah
· Gangguan thyroid. Kondisi hormon tiroid yang kurang
membuat penurunan daya ingat
· Alkohol. Terlalu banyak minum alkohol dapat menurunkan
daya ingat, baik saat minum alkohol maupun efek jangka panjangnya.
· Stress dan Kecemasan. Kondisi stress
dan kecemasan membuat sulit berkonsentrasi, sulit menyimpan informasi maupun
memanggil kembali informasi dalam otak sehingga menyebabkan gangguan memori.
Kondisi stress baik fisik maupun psikis menimbulkan sampah metabolik yang
bersifat toksik/beracun bagi sel tubuh (oksidatif stress)
· Depresi. Kondisi depresi menurunkan memori karena terjadi
gangguan neurotransmitter otak.
· Paparan toxin dan radikal bebas. Neurotoksin
atau zat yang dapat meracuni system syaraf termasuk otak dapat menurunkan
fungsi otak, demikian pula dengan radikal
bebas yang menyebabkan proses oksidatif
kerusakan sel otak, sehingga mempengaruhi daya ingat .